Pengaruh Berat Badan Terhadap Diabetes

pengaruh berat badan terhadap diabetes

topmetro.news – Sebuah studi menunjukkan, bahwa bahwa manfaat dari penurunan berat badan juga sangat sifnifikan untuk mencegah diabetes. Artinya, pengaruh berat badan terhadap diabetes adalah sangat besar.

Studi yang berlangsung selama 10 tahun itu, antara lain menunjukkan beberapa hasil:

  • Orang-orang dalam kelompok perubahan gaya hidup ternyata mengurangi risiko terkena diabetes hingga 34 persen
  • Mereka dalam kelompok perubahan gaya hidup yang berusia 60 tahun atau lebih, mendapatkan manfaat lebih besar dan mampu mengurangi risiko terkena diabetes hingga 49 persen
  • Orang yang ikut dalam upaha perubahan gaya hidup, juga memiliki lebih sedikit risiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah, termasuk tingkat tekanan darah, meskipun mereka menggunakan obat untuk penyakit jantung

Meskipun mengendalikan berat badan dengan perubahan gaya hidup adalah tantangan, namun hasilnya sangat berharga untuk kesehatan jangka panjang. Juga menurunkan risiko diabetes tipe 2, menurunkan kadar glukosa darah, dan mengurangi faktor risiko penyakit jantung lainnya.

Inilah mengapa, pengaruh berat badan terhadap diabetes itu sangat besar.

Pemulihan Resistensi Insulin dan Prediabetes

Langkah apa yang dapat membantu memulihkan resistensi insulin dan prediabetes?

Dengan menurunkan berat badan dan menjadi lebih aktif secara fisik, orang dapat memulihkan resistensi insulin dan prediabetes. Langkah inu akan mencegah atau menunda diabetes tipe 2.

Anda dapat mengurangi risikonya dengan melakukan hal-hal di bawah ini:

  • Makan makanan yang sehat dan usahakan mempertahankan berat badan yang ideal
  • Iingkatkan aktivitas fisik
  • Tidak merokok
  • Minum obat

Makan, Diet, dan Nutrisi

Sebagaimana diketahui, pengaruh berat badan terhadap diabetes sangat besar. Oleh karena itu, maka menjalankan kebiasaan makan yang sehat dapat membantu orang menurunkan berat badan dan memulihkan resistensi insulin.

Para ahli bahkan mendorong orang untuk secara perlahan menjalankan kebiasaan makan yang sehat yang dapat mereka pertahankan. Ini lebih baik daripada mencoba solusi penurunan berat badan yang ekstrem.

Sebagian orang memang mungkin perlu mendapatkan bantuan dari ahli diet atau bergabung dengan program penurunan berat badan untuk mendapatkan dukungan.

Secara umum, orang bisa menurunkan berat badan dengan memilih makanan sehat dan mengontrol porsi. Juga bisa dengan makan lebih sedikit lemak dan meningkatkan aktivitas fisik.

Siapa pun akan lebih berhasil menurunkan berat badan dan mempertahankannya, ketika mereka menyesuaikan makanan favorit mereka dengan rencana makan yang sehat.

Suplemen Diet

Studi tentang vitamin D menunjukkan hubungan antara kemampuan orang untuk menjaga kadar glukosa darah yang sehat dengan keberadaan cukup vitamin D dalam darah mereka.

Namun, penelitian untuk menentukan kadar vitamin D yang tepat untuk mencegah diabetes masih sedang berlangsung. Belum ada rekomendasi khusus yang dibuat tentang kadar vitamin D atau suplemen untuk orang dengan pradiabetes.

Sebuah lembaga yang merekomendasikan tingkat suplementasi berdasarkan ilmu terkini, telah membuat beberapa pedoman berikut untuk asupan vitamin D sehari-hari:

  • Orang yang berusia 1 hingga 70 tahun mungkin memerlukan 600 International Units (IUs).
  • Orang yang berusia 71 tahun ke atas mungkin membutuhkan sebanyak 800 IU.

Lembaga itu juga merekomendasikan, bahwa tidak baik mengkonsumsi lebih dari 4.000 IU vitamin D per hari.

Untuk membantu memastikan perawatan yang terkoordinasi dan aman, orang-orang harus mendiskusikan penggunaan praktik pengobatan komplementer dan alternatif. Termasuk penggunaan suplemen makanan, dengan penyedia layanan kesehatan mereka.

Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik secara teratur mengatasai beberapa faktor risiko kesehatan sekaligus. Aktivitas fisik yang teratur membantu tubuh menggunakan insulin dengan benar.

Aktivitas fisik secara teratur juga membantu seseorang untuk:

  • Menurunkan berat badan
  • Mengontrol kadar glukosa darah
  • Mengendalikan tekanan darah
  • Mengontrol kadar kolesterol

Orang-orang yang aktif secara fisik selama 30 menit sehari, lima hari per minggu, akan mengurangi risiko diabetes tipe 2. Banyak yang memilih olahraga jalan cepat sebagai aktivitas fisik mereka.

Kebanyakan orang harus melakukan aktivitas fisik setidaknya 30 menit latihan hampir setiap hari dalam seminggu. Untuk hasil terbaik, orang harus melakukan kegiatan aerobik yang menggunakan kelompok otot besar untuk membuat jantung berdetak lebih cepat. Juga aktivitas penguatan otot.

Kegiatan aerobik termasuk jalan cepat, menaiki tangga, berenang, menari, dan kegiatan lain yang meningkatkan detak jantung.

Aktivitas penguatan otot termasuk mengangkat beban dan melakukan sit-up atau push-up.

Orang-orang yang baru akan memulai kegiatan mengaktifkan fisik ini, sebaiknya harus berkonsultasi dengan klinik layanan kesehatan atau dokter mereka, tentang kegiatan mana yang terbaik bagi mereka. Juga mereka disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum memulai program latihan.

Jangan Merokok

Mereka yang merokok harus berhenti merokok. Klinik perawatan kesehatan dapat membantu untuk menemukan cara berhenti merokok. Studi menunjukkan bahwa orang yang mendapatkan bantuan, punya kesempatan yang lebih baik untuk berhenti merokok.

Poin untuk Diingat

Beberapa poin yang harus kita ingat terkait pengaruh berat badan terhadap diabetes, resistensi insulin, diabetes, maupun berat badan, adalah sebagai berikut:

  • Insulin adalah hormon yang membantu sel-sel di seluruh tubuh menyerap glukosa dan menggunakannya untuk energi.
  • Resistensi insulin adalah suatu kondisi di mana tubuh memproduksi insulin tetapi tidak dapat menggunakannya secara efektif.
  • Resistensi insulin meningkatkan risiko mengembangkan diabetes tipe 2 dan prediabetes.
  • Kontributor utama resistensi insulin adalah kelebihan berat badan, terutama di sekitar pinggang, dan aktivitas fisik.
  • Prediabetes adalah suatu kondisi di mana kadar glukosa darah atau A1C –yang mencerminkan kadar glukosa darah rata-rata– lebih tinggi dari normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk diagnosis diabetes.
  • Beberapa studi menegaskan, bahwa orang dengan pradiabetes sering dapat mencegah atau menunda diabetes jika mereka mengurangi berat. Bisa melalui cara sederhana. Misalnya dengan mengurangi lemak dan asupan kalori dan meningkatkan aktivitas fisik.
  • Dengan menurunkan berat badan dan menjadi lebih aktif secara fisik, orang dapat memulihkan resistensi insulin dan prediabetes, sehingga mencegah atau menunda diabetes tipe 2.
  • Orang dengan resistensi insulin dan pradiabetes dapat mengurangi risiko terkena diabetes dengan makan makanan yang sehat. Selain itu dengan mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat, meningkatkan aktivitas fisik, tidak merokok, dan minum obat.
  • Studi menunjukkan obat diabetes metformin menjadi yang paling efektif dalam mencegah atau menunda perkembangan diabetes tipe 2 pada orang yang lebih muda dan lebih berat dengan pradiabetes, dan wanita yang memiliki diabetes gestasional.

Demikianlah artikel yang memuat beberapa pengaruh berat badan terhadap diabetes kami sampaikan. Semoga bermanfaat bagi kita semua. (TM-ART)

Related posts

Leave a Comment